Jumat, 17 Januari 2014



Beberapa Hal Yang Membuat Pria Merasa Kagum Kepada Wanita ---
Seorang wanita memiliki daya magis tersendiri yang selalu mereka pancarkan ketika berdekatan dengan lawan jenis mereka, pria. Para wanita berusaha untuk membuat pria merasa kagum kepada dirinya, tak perduli apakah mereka menyukai pria tersebut atau tidak. Oleh karenanya, tidak jarang para wanita menghabiskan begitu banyak uang untuk melakukan perawatan kecantikan agar bisa memikat pria idamannya. Namun pertanyaanya, apakaha hanya sekedar cantik yang membuat pria merasa kagum kepada wanita?
Cantik hanyalah sebagian kecil dari daya magis wanita yang membuat pria terkesan. Pada Artikel Cinta kali ini kita kan membahas Beberapa Hal Yang Membuat Pria Merasa Kagum Kepada Wanita selain karena kecantikannya yang terkadang hanya polesan belaka.

*Pria mengagumi bentuk tubuh wanita yang indah
Semua pria pasti memuja seorang wanita yang memiliki tubuh yang indah. Bahkan, sebagian pria merasa bangga dengan tipe wanita semacam ini. Jadi, yang kamu butuhkan wahai kaum wanita adalah untuk tetap tampil percaya diri di hadapan pria incaranmu. Karena bentuk tubuh yang indah dimata pria tidak selalu seperti yang kamu bayangkan.
*Pria mengagumi sosok wanita yang cerdas dan humoris
Pria suka wanita yang cerdas dan humoris. Bukan tulalit! Wanita cerdas dan humoris membuat pria merasa kagum dan bangga memilikinya. Selain itu, pria juga membutuhkan dukungan dan masukan dari pasangan.
*Pria mengagumi sosok wanita yang feminin
Tipe wanita feminin menjadi idaman banyak pria. Kenapa? Wanita feminin identik dengan peringai halus, suara lembut, sensitif, dan mengesankan. Intinya, pria suka tipe wanita lembut yang bisa memanjakan mereka.
*Pria mengagumi sosok wanita yang penyayang
Sebagian wanita memiliki sifat lembut dan penyayang, meskipun tidak terlalu feminin. Mereka suka memanjakan pria dalam berbagai hal seperti memberi kejutan yang romantis.
*Pria mengagumi sosok wanita yang berpikiran kedepan
Seorang wanita yang memiliki pandangan ke masa depan, selalu tampil percaya diri dan kuat. Pria selalu memuja wanita dengan pemikiran tentang masa depan. Itu menunjukkan tingkat kematangan wanita tersebut.
Walaupun begitu, Beberapa Hal Yang Membuat Pria Merasa Kagum Kepada Wanita bukanlah suatu target yang harus kamu buat dan kamu lakukan hanya untuk menggaet pria idamanmu. Karena terkadang menjadi diri sendiri itu jauh lebih baik daripada berusaha membuat pria mengagumi dengan menghilangkan jati diri kamu yang sebenarnya.

Demikianlah Artikel Cinta tentang Beberapa Hal Yang Membuat Pria Merasa Kagum Kepada Wanita pada kesempatan kali ini. Baca dan resapi juga Artikel Cinta sebelumnya tentang
Dampak Baik dan Buruk Menghabiskan Waktu Bersama Pasangan. Warnai hari dengan cinta!

Rabu, 15 Januari 2014

KINERJA KOMPUTER

Nah, kali ini saya akan menjelaskan  Kinerja Memori dengan permasalahan :
- Berapa cepat
- Berapa Banyak
- Berapa Mahal
Langsung saja yach!!!!
Satuan Memori
Satuan pokok memori adalah digit biner, yang disebut  bit. Suatu bit dapat berisi sebuah angka 0 atau 1. Ini adalah satuan yang paling sederhana. Memori juga dinyatakan dalam byte (1 byte  =  8 bit). Kumpulan byte  dinyatakan dalam  word. Panjang  word yang  umum  adalah 8, 16, dan 32 bit.
Untuk memperoleh keandalan sistem ada tiga pertanyaan yang diajukan: Berapa banyak ?Berapa cepat? Berapa mahal?
Pertanyaan berapa banyak adalah sesuatu yang sulit dijawab, karena berapapun kapasitas memori  tentu aplikasi  akan menggunakannya.
Jawaban pertanyaan berapa cepat adalah memori harus  mempu mengikuti  kecepatanCPU  sehingga  terjadi  sinkronisasi  kerja  antar CPU  dan memori  tanpa  adanya  waktu tunggu karena  komponen lain belum  selesai  prosesnya.
Mengenai harga, sangatlah relatif. Bagi  produsen selalu mencari  harga  produksi  paling  murah tanpa mengorbankan kualitasnya untuk memiliki daya saing di pasaran.
Hubungan harga, kapasitas dan waktu akses adalah :
*   Semakin kecil waktu akses, semakin besar harga per bitnya.
*   Semakin besar kapasitas, semakin kecil harga per bitnya.
*   Semakin besar kapasitas, semakin besar waktu aksesnya.
Keandalan Memori
Memori  yang  besar  karena  harga  per  bit  yang  murah namun hal  itu dibatasi  oleh teknologi  dalam  memperoleh waktu akses  yang  cepat. Salah satu pengorganisasian masalah ini adalah menggunakan hirarki  memori. Seperti  terlihat  pada  gambar  hirarki memori bahwa  semakin menurunnya hirarki maka hal berikut akan terjadi :
*   Penurunan harga/bit
*   Peningkatan kapasitas
*   Peningkatan waktu akses
*   Penurunan frekuensi akses memori oleh CPU.
Kunci  keberhasilan hirarki  ini  pada  penurunan frekuensi  aksesnya. Semakin lambat memori  maka  keperluan CPU  untuk  mengaksesnya  semakin sedikit.
Secara  keseluruhan sistem komputer akan tetap cepat namun kebutuhan kapasitas memori besar terpenuhi.


KOMPUTER MASA DEPAN



*Komputer Masa Depan*
Berikut adalah computer yang akan ada di masa depan:
@Komputer Model Pena.
Jika dilihat secara sekilas pena ini sangat tidak mungkin disebut komputer. Komputer ini disebut P-ISM. Sebagaimana dijelaskan oleh desainer NEC sebagai “Pen-style Personal Networking Gadget Package”. Komputer model ini diperkirakan senilai $30.000 atau sekitar 300an juta rupiah. Harga tersebut untuk ukuran sebuah komputer mungkin sangat mahal, tetapi jika dilihat dari segi terkologi tentu tidak ada apa-apanya. Menurut Website NEC Design, komputer jenis P-ISM ini adalah paket komputer pena yang mencakup 5 fungsi yaitu :
           Ponsel bergaya pena dengan cara input data menggunakan tulisan tangan
           virtual keyboard
           proyektor kecil
           Camera Scanned
           Personal ID password yang berfungsi sebagai identitas pemilik
P-ISM terhubung satu sama lain dengan technology wireless yang berdekatan. model ini juga bisa tersambung dengan internet menggunakan fungsi telepon selular pada P-ISM ini.. Gadget personal ini bergaya pena minimalis yang mempunyai fitur yang Luar biasa Lengkap. Awalnya kita berpikir bahwa model teknologi laptop "Keyboard dan layar" akan bertahan lama. namun tidak bisa kita pungkiri bahwa pena dan kertas adalah alat tulis dan simbol yang secara alami kita terima, hanya tinggal masalah waktu saja sampai seseorang menemukan produk Canggih terbaru yang berkedok sebagai "Pena Pintar" ataupun "Kertas Pintar". Jadi mungkin tak lama lagi laptop(komputer jinjing) akan tidak laku lagi.

Sejarah GPRS EDGE



KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “JARINGAN GMS (GPRS)”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas pada mata kuliah “KOMUNIKASI DATA”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusuni mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.









MEDAN, 16 JANUARI 2014

                                                                                                Penulis









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                                          
DAFTAR ISI                                                                                                                         
BAB I  PENDAHULUAN                                                                                                   
A.   Sejarah GPRS EDGE                                                                                                     
BAB II PEMBAHASAN                                                                                                     
A.  Pengertian GPRS                                                             
B.  Struktur jaringan                                                                                      
C.  Cara kerja GPRS                                                                          
D.  Tehnik Pengkodean                                                                                 
E.  Metode keamanan informasi                                                                                                                                                        
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
















BAB I
PENDAHULUAN
Ø  SEJARAH GPRS EDGE
Kemunculan GPRS didahului dengan penemuan telepon genggam generasi 1G dan 2G yang kemudian mencetuskan ide akan penemuan GPRS. Penemuan GPRS terus berkembang hingga kemunculan generasi 3G, 3,5G, dan 4G. Perkembangan teknologi komunikasi ini disebabkan oleh keinginan untuk selalu memperbaiki kinerja, kemampuan dan efisiensi dari teknologi generasi sebelumnya.
§     Generasi 1G: analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
§     Generasi 2G: digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT. 2G merupakan jaringan telekomunikasi seluler yang diluncurkan secara komersial pada GSM di Finlandia oleh Radiolinja pada tahum 1991.
§     Time Division Multiple Access (TDMA): membagi frekuensi radio berdasarkan satuan waktu. Teknologi ini memungkinkan untuk melayani beberapa panggilan secara sekaligus melakukan pengulangan-pengulangan dalam irisan waktu tertentu yang terdapat dalam satu channel radio.
§     Personal Digital Cellular: Cara kerja mirip dengan TDMA, PDC lebih banyak digunakan di negara Jepang.
§     iDEN: teknologi berbasis CDMA dengan arsitektur GSM memungkinkan untuk membuka aplikasi Private Mobile Radio dan Push to Talk.
§     Digital European Cordless Telephone: teknologi ini berbasis TDMA digunakan untuk keperluan bisnis dalam skala menengah ke atas.
§     Personal Handphone Secvice: teknologi ini tidak jauh berbeda dengan DECT, kecepatan transmisinya jauh lebih cepat dan digunakan dalam lingkungan yang lebih luas.
§     IS-CDMA: Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi penelponan dengan menggunakan metode pengkodean yang unik untuk setiap kanal frekuensi yang digunakan.
§     GSM: teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi kurang lebih delapan di dalam satu channel frekuensi sebesar 200kHz per satuan waktu. Kelebihan dari GSM ini adalah interface yang tinggi bagi para provider dan penggunanya.


BAB II
PEMBAHASAN
Ø  PENGERTIAN GPRS
GPRS (singkatan bahasa Inggris: General Packet Radio Service, GPRS) adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Sering disebut pula dengan teknologi 2,5G.
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM.
GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif rendah ,sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak. Layanan bergerak yang kini sukses di pasar adalah, laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga sampai ke berita-berita penting harian. Dari perkembangan tersebut, dapat dirasakan dampaknya pada kemunculan berbeagai provider HP yang bersaing menawarkan tarif GPRS yang semakin terjangkau.
Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, ''notebook'' dan ''handheld computer''. Namun, dalam implementasinya, hal tersebut sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut:
§  Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS
§  Software yang dipergunakan
§  Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang digunakan
Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu dan di lokasi tertentu akses GPRS terasa lambat, bahkan lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kbps.


Ø  STRUKTUR JARINGAN
           Secara umum General Packet Radio Service atau GPRS adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD.
           Jaringan GPRS merupakan jaringan terpisah dari jaringan GSM dan saat ini hanya digunakan untuk aplikasi data.Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah :
          GGSN; gerbang penghubung jaringan GSM ke jaringan internet
          SGSN; gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS
          PCU; komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS
           Secara teori kecepatan pengiriman data GPRS dapat mencapai 115 kb/s. Namun dalam implementasinya sangat tergantung dari berbagai hal seperti :
          Konfigurasi dan Alokasi time slot di level Radio/BTS
          Teknologi software yang digunakan
          Dukungan ponsel
           Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu; di lokasi tertentu; akses GPRS terasa lambat; dan bahkan bisa lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kb/s

GPRS yang termasuk dalam kelas 2.5 G merupakan standard komunikasi data di jaringan GSM yang kecepatan transfernya mencapai 115 kbps. Dengan adanya GPRS ini jaringan GSM bisa memisah paket data kecepatan tinggi dengan suara. Dengan adanya GPRS ini pengguna bisa terus terkoneksi ke internet. Pengguna tidak perlu dial up terus menerus ketika akan melakukan koneksi ke internet. Dengan menggunakan media GPRS ini, biaya internet dihitung berdasarkan  banyaknya data yang dikirim/diterima.
GPRS disebut teknologi 2.5 G karena merupakan langkah awal menuju teknologi transfer data kecepatan tinggi lewat jaringan nirkabel (3G). Sehingga sering disebut-sebut sebagai teknologi kunci untuk data bergerak. Secara rinci ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan bahwa GPRS merupakan teknologi kunci untuk data bergerak, yakni;
           mampu memanfaatkan kemampuan cakupan global yang dimiliki GSM (2G)
           memperkaya utiliti investasi untuk perangkat GSM yang sudah ada
           merupakan teknologi jembatan yang bagus menuju generasi ke 3
           berbasis paket data yang lebih efiesien dalam penggunaan sumber daya
           memiliki laju data sampai 115 kbps yang berarti dua kali lipat daripada koneksi 'dial up' yaitu 56 kbps.
Dengan adanya GPRS ini operator GSM dapat menambah layanan bagi para
pengguna. Pengguna tidak hanya bisa melakukan komunikasi suara namun juga bisa melakukan komunikasi data. Beberapa layanan yang berkembang dengan adanya jaringan GRPS ini antara lain:
           MMS (Multimedia Messaging System), dengan MMS ini pengguna bisa mengirimkan pesan dalam bentuk multimedia (suara, klip video, gambar).
           Traffic Monitoring, dengan layanan ini pengguna bisa melihat keadaan lalu lintas di suatu tempat seacara real time, dengan maksud agar mengetahui daerah mana yang lalu lintasnya padat dan daerah mana yang lalu lintasnya sepi.
           VOIP (Voice Over IP), layanan ini biasanya digunakan antar pengguna PDA.
             Pemakai PDA pertama harus menginstal suatu program terlebih dahulu baru     bisa menggunakan VOIP. Teknologi ini akan efektif bila tarif GPRS dihitung secara flat, sehingga walaupun banyak data yang ditransfer namun harga yang dibayarkan tetap sama.

Ø  CARA KERJA GPRS
SGSN bertugas :
·         Mengirim paket ke Mobile Station (MS) dalam satu area
·         Mengirim sejumlah pertanyaan ke HLR untuk memperoleh profile data pelanggan GPRS (management mobility)
·         Mendeteksi MS-GPRS yang baru dalam suatu area servis yang menjadi tanggung jawabnya (location management)
    SGSN dihubungkan ke BSS pada GSM dengan koneksi Frame Relay melalui PCU (Packet Control Unit) di dalam BSC
GGSN bertugas :
·         Sebagai interface ke jaringan IP external seperti : public internet atau mobile service provider
·         Meng-update informasi routing dari PDU (Protokol Data Units) ke SGSN.

GPRS menggunakan sistem komunikasi packet switch sebagai cara untuk mentransmisikan datanya. Packet switch adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil (paket) lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket per detik. Transmisi dilakukan melalui PLMN (Public Land Mobile Network) dengan menggunakan IP backbone. Karena memungkinkan untuk pemakaian kanal transmisi secara bersamaan oleh pengguna lain maka biaya akses GPRS, secara teori, lebih murah daripada biaya akses CSD.
GPRS didesain untuk menyediakan layanan transfer packet data pada jaringan GSM dengan kecepatan yang lebih baik dari GSM. Kecepatan yang lebih baik ini didapat dengan menggunakan Coding Scheme (CS) yang berbeda dari GSM.
EDGE adalah sebuah cara untuk meningkatkan kecepatan data pada radio link GSM. Dengan menggunakan teknik modulasi dan coding scheme yang berbeda dengan system GPRS sebelumnya, serta dengan melakukan pengaturan pada protocol radio link-nya, EDGE menawarkan kapasitas dan thoughput yang secara significant jauh lebih besar dari yang dimiliki oleh system GPRS. Jadi secara umum ada tiga aspek teknik baru pada EDGE jika kita bandingkan dengan GPRS, yaitu :
• Teknik Modulasi
• Teknik Coding
• Radio Access Network (RAN)
Modulasi pada EDGE
Untuk mendapatkan kecepatan transfer yang lebih tinggi dari GPRS yang menggunakan modulasi GMSK (Gausian Minimum Shift Keying), EDGE menggunakan teknik modulasi yang berbeda dengan GPRS yaitu 8PSK (8-Phase Shif Keying). Gambar dibawah ini menunjukan visualisasi dari modulasi GMSK pada GPRS dan 8PSSK pada EDGE yang digambarkan pasa sebuah diagram I/Q, dimana I adalah sumbu real dan Q adalah sumbu imajiner.
Dengan menggunakan modulasi 8PSK, sebuah symbol dikodekan dengan menggunakan 3 bit, sedangkan pada GMSK sebuah symbol dikodekan dengan 1 bit. Karena GMSK dan 8PSK mempunyai simbol rate yang sama, yaitu sebesar 270 ksimbol/s, maka secara keseluruhan modulation rate pada 8PSK akan menjadi 3 kali lebih besar daripada GMSK, yaitu sebesar 810 kb/s.
Jika kita perhatikan dari gambar visualisasi modulasi GMSK dan 8PSK di atas, jarak antar simbol pada 8PSK adalah lebih pendek daripada jarak antar simbol pada GMSK, karena dalam 8PSK ad 8 simbol sedengkan pada GMSK hanya ada 2 simbol. Makin pendek jarak antar simbol mengakibatkan besar level sinyal antar satu simbol dengan simbol lainnya lebih susah untuk dibedakan. Sehingga kemungkinan terjadinya error lebih besar. Tapi pada kondisi sinyal radio yang cukup baik, perbedaan jarak antar simbol ini tidak terlalu berpengaruh terhadap kwalitas data yang dikirim. Pada saat kondisi sinyal radio yang buruk, maka diperlukan penambahan extra bit yang akan digunakan sebagai sebagai error correction, sehingga data yang salah diterima dapat diperbaiki. Sehingga kwalitas data pada EDGE tidak kalah dengan kwalitas data pada GPRS yang menggunakan MPSK. Lagi pula, dalam EDGE juga digunakan modulasi MPSK yang digunakan pada CS1 sampai dengan CS4 - nya, dan juga dalam EDGE ada proses “packet adjustment” yang dapat merubah jenis CS yang digunakan bila terjadi kesalahan pada data yang dikirim. Mekanisme “packet adjustment” ini akan dijelaskan selanjutnya pada su bab Coding Scheme.

Ø  TEHNIK PENGKODEAN
Pada EDGE dikenal 9 macam teknik coding, yaitu MCS (Modulation Coding Scheme ) 1 sampai dengan MCS9. Sedangkan pada GPRS hanya digunakan 4 buah teknik coding, yaitu CS (coding Scheme) 1 sampai dengan SC4. Empat teknik coding pertama pada EDGE, MCS1 sampai dengan MCS4, menggunakan modulasi GMSK, sama seperti yang digunakan pada GPRS. Sedangkan 5 teknik coding lainnya, MCS5 sampai dengan MCS9, menggunakan modulasi 8PSK. Gambar di bawah ini menunjukan jenis teknik modulasi yang digunakan pada GPRS dan EDGE beserta kecepatan maksimum yang dapat dicapai.
Baik pada GPRS ataupun EDGE, tingkatan Coding Scheme yang lebih tinggi menawarkan kecepatan data yang lebih tinggi pulaTtapi di samping itu, makin tingggi tingkatan coding scheme-nya, maka ketehanannya terhadapa error makin rendah. Artinya Makin tinggi kecepatan packet data, maka makin mudah paket data itu mengalami kesalahan dalam pengirimannya. Hal ini karena, makin tinggi tingkatan coding schemenya, maka tingkatan mekanisme “error correction” yang digunakan makin rendah.
Walaupun MCS1 sampai dengan MCS4 pada EGDE sama-sama menggunakan modulasi GMSK seperti CS1 sampai dengan CS4 pada GPRS, tetapi keduanya memiliki kecepatan yang berbeda. Hal ini karena adanya penggunaan header yang berbeda. Pada EDGE, packet datanya mengandung header yang memungkinkan dilakukannya re-segmentasi packet data. Artinya, apabila suatu packet data dikirimkan dengan menggunakan level coding scheme yang tinggi (kecepatan lebih tinggi, error correction kurang) dan data tidak diterima dengan baik pada sisi penerima. Maka setelah dilakukan permintaan pengiriman ulang (re-transmition) packet data yang salah terima itu, pada pengiriman selanjutnya, coding scheme yang digunakan dapat diganti dan disesuaikan dengan kondisi radio interface. Artinya, pada pengiriman selanjutnya, packet data akan dikirimkan dengan menggunakan coding scheme yang lebih rendah, yang memiliki mekanisme error correction yang lebih baik. Sehingga diharapkan pada pengiriman kedua ini data dapat diterima dengan baik di sisi penerima. Sedangkan pada GPRS, re-segmentasi packet data ini tidak dapat dilakukan. Sehingga apabila suatu packet data telah dikirim dengan menggunakan suatu coding scheme tertentu. Maka walaupun data titerima salah di sisi penerima, pada saat pengiriman berikutnya,data tetap akan dikirim dengan menggunakan coding scheme yang sama. Sehingga kemungkinan packet data itu salah diterima di sisi penerima masih sama besar dengan sewaktu pengiriman pertama. Dengan demikian dapat dicapai keseimbangan antara kecepatan transfer dan kwalitas data yang ditransfer.
Keamanan Jaringan GPRS
Dalam membahas mengenai masalah keamanan dalam suatu jaringan ada 3 hal yang harus diperhatikan yaitu confidentiality, integrity dan availability.
           Confidentiality
Data-data dalam jaringan harus aman dari tangan-tangan yang tidak berhak. Untuk menjaga data agar bisa memenuhi target confidentiality, data sebelum ditransmisikan dalam jaringan dienkripsi terlebih dahulu.
           Integrity
Data-data yang melewati jaringan harus tetap dalam keadaan utuh dan mengandung informasi yang sesungguhnya seperti pada saat dikirimkan. Sehingga untuk menjaga agar data tidak hilang/rusak harus ada error checking terlebih dahulu, baik pada saat/setelah melakukan enkripsi dan transfer data.


           Availablity
Khusus untuk jaringan GPRS data-data yang ada pada jaringan harus dapat diakses tanpa ada batasan waktu.
Berdasarkan ketiga hal yang harus diperhatikan dalam keamanan jaringan diatas, dapat diketahui siapa saja yang berpotensial untuk mengacaukan masalah keamanan (penyerang), selanjutnya teknik-teknik apa saja yang bisa dilakukan penyerang untuk mengacaukan keamanan. Dan yang paling utama adalah bagian mana saja dalam jaringan GPRS yang dapat dikacaukan.
Penyerang
Untuk menjadi penyerang dalam keamanan jaringan GPRS. Ada dua kategori utama yang berpotensial, yaitu :
a.         Penyerang dari luar
 Penyerang ini berasal dari luar operator dan dari luar pengguna jaringan GPRS. Yang termasuk dalam penyerang dari luar adalah :
           Cracker
 Cracker mengarah ke penyerang yang berasal dari jaringan di luar jaringan lokal GPRS, biasanya berasal dari jaringan Internet. Cracker ini biasanya mempunyai tujuan untuk merusak system. Namun tidak jarang cracker ini  mencuri data-data dari jaringan GPRS dan menjualnya ke pihak lain guna mendapatkan keuntungan.
    Sub Kontraktor
Sub kontraktor adalah pihak ketiga yang biasanya dikontrak oleh pihak operator untuk memasang atau mengupgrade jaringan selular. Pihak ini biasanya tidak berniat untuk melakukan perusakan, namun bila pihak ini melakukan kesalahan dalam melakukan pemasangan jaringan, bisa menyebabkan masalah keamanan yang cukup fatal. Sub kontraktor bisa menjadi penyerang yang sangat potensial, mereka mempunyai akses ke jaringan dan bisa saja mengambil data-data penting dari pihak operator dan menjualnya ke operator yang lain.
   Rekanan
Rrekanan ini adalah pihak ketiga yang menyediakan dukungan penuh agar jaringan GPRS berjalan dengan semestinya, seperti ISP (Internet Service Provider). ISP menyediakan akses jaringan lokal GPRS ke jaringan internet. Sama seperti subkontraktor, pihak rekanan biasanya tidak berniat melakukan perusakan namun karena rekanan memegang salah satu kunci jalannya jaringan GPRS, bisa saja mereka menjadi perusak yang handal.
  Pihak Keamanan
            Pihak keamanan ini bisa dari pihak kepolisian atau pihak militer.Pihak keamanan ini bisa melakukan pencurian data secara diam-diam (menyadap) di jaringan GPRS dengan segala macam teknik. Pencurian ini biasanya berhubungan dengan operasi intelejen. Selain itu pihak keamanan sering melakukakan jamming (mengacaukan sinyal GSM), sehingga sinyal GSM dalam area tertentu sinyalnya menghilang.
b.         Kategori yang kedua adalah penyerang dari dalam jaringan GPRS itu sendiri.
Penyerang ini bisa berasal dari sesama pengguna GPRS ataupun dari pihak operator GPRS sendiri. Dari pihak operator GPRS bisa berupa pekerja yang dengan sengaja membocorkan data-data ke pihak lain dengan motif tertentu (misalnya: ekonomi).


 Teknik Penyerangan
Teknik-teknik penyerangan ini sebenarnya bertujuan untuk menyerang salah
satu atau beberapa topik bahasan keamanan yaitu confidentiality, integrity dan availability data. Berikut adalah beberapa teknik yang bisa dilakukan penyerang dalam jaringan GPRS:
           Pencurian
Pencurian benda secara fisik seperti pencurian telepon selular, SIM Card, PDA, PC. Pencuri bisa mengambil data-data yang ada dalam benda yang dicurinya, atau menggunakan SIM Card curian untuk mengakses jaringan GPRS sehingga tanpa harus membayar tagihan internet.
           Jamming
Jamming adalah aksi untuk mengacaukan sinyal GSM di suatu tempat. Dengan teknik ini sinyal GSM bisa di-ground-kan, sehingga sinyal GSM tidak bisa ditangkap sama sekali.
           DOS (Denial Of Service)
            Teknik penyerangan ini bisa membuat jaringan GPRS tidak bisa diakses karena salah satu atau beberapa server yang diserang menjadi crash. Cara untuk membuat server crash, biasanya dengan mengirim paket yang berukuran besar dan terus menerus ke sebuah server. Karena paket yang diterima jumlahnya sangat besar, sehingga server tidak mampu melayani lagi dan akhirnya crash yang menyebabkan jaringan menjadi collaps.
           Eavesdropping
            Eavesdropping merupakan teknik untuk menyadap aliran data dalam jaringan GPRS dengan menggunakan program tertentu yang diletakkan di sebuah server. Program tersebut berfungsi untuk menyalin aliran data dan salinan tersebut dikirim ke penyerang.
Masalah keamanan dalam jaringan GPRS , yaitu:
a.         Keamanan di MS (SIM Card, telepon selular, PDA, PC)
Masalah keamanan yang sering muncul pada bagian ini adalah, pencurian terhadap telepon selular / PC. Selain itu biasanya pencuri akan mengclonning SIM Card pengguna agar si pencuri dapat mengakses internet melalui koneksi GPRS secara gratis. Pencuri juga dapat mengambil data-data penting yang ada di MS.
b. Keamanan jaringan antara MS dan SGSN.
Ini termasuk keamanan sinyal di udara ketika terjadi komunikasi antara MS dan BSS. Dalam hal ini data dari MS akan dikirim ke jaringan GPRS Backbone dengan melalui BSS dan akhirnya akan sampai ke SGSN. Data yang dikirim tersebut akan ditransmisikan melalui gelombang radio. Pada bagian inilah dapat dilakukan jamming. Dengan adanya jamming di jaringan, maka data-data yang ada dalam jaringan GPRS tidak dapat diakses.
c.         Keamanan jaringan GPRS backbone.
 Biasanya terjadi  pada komunikasi antara SGSN dan GGSN. Teknik penyerangan yang dilakukan dalam GPRS backbone ini adalah dengan cara menyadap aliran data dalam jaringan GPRS. Dengan melakukan hal tersebut, seseorang dapat mengubah data billing dalam koneksi GPRS yang dapat menyebabkan perubahan tarif dalam melakukan koneksi.
Jaringan GPRS backbone merupakan jaringan IP based sehingga sangat rentan terhadap serangan DOS (Denial Of Serveice), baik serangan dari jaringan internet atau dari jaringan internal. Serangan DOS dari jaringan internet biasanya susah untuk dilakukan, karena ada firewall di antara jaringan lokal GPRS dengan jaringan internet. Yang paling memungkinkan adalah serangan DOS dari jaringan internal sendiri.
d. Kemanan antara jaringan operator yang berbeda.
            Dibagian ini server yang digunakan adalah BG(Border Gateway) yang menjadi perantara antara 2 operator. Border Gateway menggunakan firewall untuk menjaga keamanan agar jaringan local operator tidak dapat mengakses sembarang jaringan. Apabila firewall dapat ditembus maka pihak operator dari jaringan lain dapat mengakses operator yang terhubung. Border Gateway juga dapat menyadap aliran data yang lewat antar operator.
e. Keamanan antara GGSN dan jaringan luar (Internet).
            Penyerang yang ada pada bagian ini adalah pihak-pihak yang ada di internet. Melalui jaringan internet penyerang dapat dengan mudah merusak GGSN dengan melakukan DDoS. DDoS akan melakukan pengiriman data dalam jumlah yang sangat besar dan dalam waktu yang bersamaan sehingga membuat jaringan collaps. Adapaun metode yang digunakan untuk keamanan pada GGSN yaitu dengan menggunakan firewall. Tetapi dalam hal ini firewall tidak dapat bekerja dengan baik karena dapat ditembus dengan mudah oleh penyerang.
f. Keamanan jaringan GPRS secara umum
            Yang dimaksud kemanan jaringan secara umum di sini adalah masalah keamanan dari jaringan GPRS dipandang secara menyeluruh tidak per bagian-bagian. Sebagai contoh, penyerang dari dalam jaringan GPRS, akan susah dilacak keberadaannya. Walaupun data-data MS (nomor IMEI, data SIM Card) telah dicatat, penyerang dapat dengan mudah mengganti MS. Selain itu penyerang dapat dengan mudah berpindah-pindah tempat.
Dengan adanya penyerangan ini, pihak yang diserang akan merasa dirugikan karena akan membayar tagihan internet dari traffic yang tidak dipakainya. Teknik ini bisa dilakukan oleh subscriber lain dengan melakukan ping ke alamat IP pihak yang diserang. Pihak yang diserang akan me-replay ping tersebut dan akan terkena biaya penggunaan traffic. Untuk mendapatkan alamat IP tersebut penyerang bisa melakukan mass scanning pada alamat-alamat IP yang diperkirakan dipakai oleh pengguna lain. Pengguna akan dianggap sebagai satu LAN (Local Area Network) oleh pengguna lain. Hal ini akan berbahaya bila antar pengguna tidak ada firewall yang menghalangi koneksi langsung antar pengguna. Dengan memasuki lubang keamanan system opersi penyerang bisa mengontrol komputer korban selama korban terkoneksi ke jaringan GPRS.
Metode Mengamankan Jaringan GPRS
Di bawah ini beberapa metode yang dilakukan untuk mengamankan jaringan GPRS.
Firewall
Firewall adalah suatu program yang dijalankan di gateway yang bertugas memeriksa setiap paket data yang lewat kemudian membandingkannya dengan rule yang ditetapkan. Paket data tersebut akan diteruskan apabila paket data yang diperiksa aman. Firewall ini bertugas untuk melindungi jaringan internal dari serangan/ancaman dari luar.
Firewall juga diletakkan di BG yang menghubungkan antara dua jaringan operator. Firewall ini digunakan untuk melindungi jaringan GPRS, dari traffic yang bisa membahayakan salah jaringan tersebut. Selain itu firewall digunakan untuk mencegah pengaksesan komputer pengguna yang satu dengan yang lain. Traffic dari pengguna yang satu yang diarahkan ke pengguna yang lain akan dimatikan oleh firewall.




Firewall Antara GGSN dengan Jaringan Internet
Dengan melakukan koneksi ke jaringan GPRS, MS akan mendapatkan alamat IP dynamic yang merupakan alamat IP internal jaringan GPRS. Untuk memastikan apakah firewall tersebut bekerja dengan baik atau tidak adalah dengan melihat alamat IP yang dipakai pada saat browsing. Apabila IP yang di dapat berbeda dengan alamat IP dynamic yang ada pada MS, maka firewall antara GGSN dengan jaringan internet berjalan dengan baik. Dengan ini jaringan internet di luar tidak bisa mengenali alamat IP internal yang dipakai untuk melakukan koneksi.
Firewall Antar Pengguna
Dalam metode keamanan firewall antar pengguna, ini berarti melakukan koneksi antara beberapa MS. Dalam melakukan koneksi antar pengguna, MS yang kedua akan mendapatkan IP internal yang baru. Dengan melakukan pengiriman data melalui perintah ping dari MS 1 ke MS lain yang berada dalam keadaan idle, maka akan terlihat jelas perbedaan antara data sebelum dan sesudah adanya ping. Disini dapat dilihat bahwa MS kedua yang tadinya dalam keadaan idle merespon ping tersebut dan akhirnya terjadinya lonjakan data. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat lobang keamanan yang dapat dijelajahi (dieksploitasi) oleh pengguna lain, yaitu bias mengirim data ke MS lain yang terhubung ke jaringan GPRS.
Dengan cara mem-ping range IP dynamic yang disediakan bagi pengguna, penyerang bisa melakukan scanning alamat IP yang sedang online. Kemudian penyerang bisa mengirimkan paket-paket yang besar ke MS yang ditemuinya. Hal ini bisa membuat MS lain menjadi crash, yang dapat menyebabkan biaya internet menjadi mahal karena tidak dihitung berdasarkan banyaknya data yang diterima.
Cara lain yang dilakukan untuk melakukan koneksi antar MS selain dengan perintah ping, yaitu dengan cara mengakses port-port tertentu. Apabila akses yang dilakukan berhasil, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada firewall yang menghalangi pengiriman data antar pengguna. Dengan ini penyerang bisa melakukan scanning port pada MS yang ditemuinya dan penyerang dengan mudah melakukan eksploitasi.

Virtual Private Network (VPN)
VPN adalah suatu teknik untuk membuat jalur komunikasi lebih aman dan privasi terjaga. Dengan adanya VPN  jaringan akan seperti jaringan private, walaupun jalur yang dipakai untuk koneksi adalah jaringan public (internet). Data yang lewat jaringan VPN pertama kali dienkripsi terlebih dahulu baru kemudian didekripsi pada sisi penerima. Pada jaringan GPRS, VPN digunakan untuk mengamankan data dari MS ke jaringan GPRS. Dengan adanya VPN data dari/ke MS akan lebih aman karena selama  transfer, data selalu dalam keadaan terenkripsi. Selain itu VPN digunakan antara GGSN dan Corporate IP Network.


Bab III
KESIMPULAN
GPRS adalah teknologi yang digunakan untuk komunikasi data dalam jaringan GSM dengan menggunakan teknologi Mobile IP. GPRS  mempunyai kecepatan transef data yang tergolong tinggi. Namun dalam melakukan transfer data melalui jaringan GPRS, keamanan menjadi prioritas yang paling penting. Dalam hal ini keamanan yang harus dijaga adalah :
1.         confidentialyti (keamanan data)
2.         integrity (keutuhan data)
3.         availability (data harus dapat diakses).
Adapun masalah keamanan yang sering terjadi dalam jaringan ini, seperti keamanan pada Mobile Station (MS). Masalah-masalah yang sering terjadi misalnya peng-clonning-an pada SIM Card dan GSM jamming. Dengan melakukan peng-clonningan SIM Card maka data-data pemilik SIM Card akan diambil alih oleh pihak yang mengambilnya, selain itu pihak tersebut dapat melakukan koneksi GPRS secara gratis. Dan apabila terjadi aksi GSM Jamming disuatu tempat, maka GPRS tidak dapat berfungsi (si pengguna tidak bisa melakukan koneksi GPRS karena sinyalnya kacau ). Beberapa hal ini dapat merugikan si pengguna jaringan GPRS.
Adapun metode penyerangan yang sering terjadi dilakukan oleh penyerang di dalam jaringan GPRS yaitu
1.         Pencurian,
2.         DoS (yang bisa membuat crash jaringan), dan
3.         Eavesdropping (menyadap aliran data).
Untuk mengatasi masalah keamanan diatas, maka digunakan metode pengamanan seperti firewall dan VPN. Namun dari beberapa metode pengamanan yang ada, dapat dilihat bahwa metode-metode tersebut belum dapat menjaga keamanan jaringan dengan sempurna. Hal ini dikarenakan Firewall tersebut tidak berjalan dengan baik. Karena pada saat melakukan transfer paket data antara MS 1 dengan MS yang lain, paket data tersebut dapat dengan mudah di kirim ke pengguna lain yang sedang online lewat jaringan GPRS dengan menggunakan perintah ping dan dengan membuka port-port tertentu. Apabila terdapat lubang pada system operasi maka penyerang dengan mudah mengeksploitasi MS tersebut.



Daftar Pustaka
Andersson, Cristoffer, GPRS and 3G Wireless Applications: Professional Developer's Guide, John Wiley & Sons, 2001.
Arehart, Charles, et.al., Professional WAP, Wrox Press, Birminghamn, UK, 2000
Buckingham, Simon, “Success 4 SMS” White Paper, www.yes2sms.com, 2001
Dornan, Andy, The Essential Guide to Wireless Communication Applications, Prentice Hall Inc., NJ, 2001.
Eriksson, Hans-Erik dan Magnus Penker, UML Toolkit, John Wiley & Sons, Inc., 1998.
Heywood, Drew, Microsoft TCP/IP: Konsep dan Penerapan, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1997.
 Logica Mobile Networks, Why SMS if We Have GPRS, www.logica.com/telecom, ireland, 2001.
Ray, Bill, et.al., Professional Java Mobile Programming, Wrox Press Inc., 2001.
Sigit Haryadi, Jaringan Telekomunikasi, Dete Elan Kreasi, Bandung, 1994.
Tanenbaum, Andrew S., Jaringan Komputer, Prenhallindo, Jakarta, 1997.
www.gsmworld.com
www.gprsworld.com
 www.wirelessdevnet.com
www.wapforum.org
http://budi.insan.co.id/
http://www.elektroindonesia.com/elektro/tel33a.html
http://www.sourceo2.com/O2_Developers/O2_technologies/GPRS/default.htm
http://www.interdimension.org/sim_card_cloning/